Header Ads

Sejarah


SD Integral Luqman Al Hakim Ngawi didirikan pada tahun 2002 oleh para aktivis dakwah Hidayatullah Ngawi. Sedari awal pendirian, sekolah ini dirancang dan disiapkan untuk menjadi mitra umat islam dalam mewujudkan generasi muslim yang kuat aqidah, disiplin ibadah, terampil dalam muamalah dan cerdas dalam aqliyah.

Semua berangkat dari kekhawatiran beberapa orang tua yang melihat perkembangan teknologi informasi yang kemudian begitu keras pengaruhnya dalam menggerogoti generasi islam. Hadirnya sekolah ini adalah sebagai jawaban atas persoalan - persoalan yang yang muncul dan tak terjawab oleh instansi dan sistem pendidikan yang ada saat itu khususnya di Ngawi.

Berdasarkan Rapat Yayasan Ath Thoyyibah Pondok Pesantren Hidayatullah Ngawi akhirnya diputuskan dengan menunjuk Ustadz Nasrullah Suhali, S.Pd.I untuk memegang komando SD Luqman Al Hakim Ngawi, sebagai sekolah rintisan pada saat itu baru terdapat 8 calon siswa yang terdiri dari 2 siswa putra dan 6 siswa putri dengan berbagai latar belakang orang tua yang berbeda. Kelasnya pun masih seadanya karena ruang kelas yang ada masih multifungsi selain untuk kegiatan TK Yaa Bunayya yang lebih dahulu lahir juga digunakan sebagai kantor.

Dengan memilih model sekolah "Full Day School" diharapkan sekolah ini mampu memberikan transfer ilmu dan hikmah kepada para siswa. Selain itu ada harapan yang sangat besar disandarkan pada sekolah ini, bagaimana agar setiap siswa benar-benar terbentengi aqidah dan akhlaqnya dari kerusakan dunia yang diakibatkan oleh perkembangan dunia global.

Seiring berjalannya waktu SD Luqman AL Hakim Ngawi mulai dikenal masyarakat luas dengan jumlah siswa ratusan dan ruang kelas juga sudah bagus dengan fasilitas yang lengkap. Semua itu tidak lain karena dedikasi dan loyalitas dari para ustadz dan ustadzah yang begitu semangat, kasih sayang, dan peduli kepada para siswanya.

Cita-cita para pendiri pendidikan ini adalah menjadikan pendidikan integral menjadi barometer dan rujukan sekolah utamanya di kabupaten Ngawi.
Powered by Blogger.